#include <stdlib.h>
#include <glut.h>
#include <math.h>
#define PI 3.1415926535
bool atas = true;
int lingkaranp = 0;
int i;
int gerak = 0;
void lingkaran(int ganti){
glPopMatrix();
glPushMatrix();
glTranslatef(0,gerak,0);
glRotatef(lingkaranp+ganti,0,0,100);
glBegin(GL_POLYGON);
for (i=0;i<=360;i++){
float sudut = i * (2*PI/360);
float x=150+20*cos(sudut);
float y=20*sin(sudut);
glVertex2f(x,y);
}
glEnd();
}
void segitiga(){
glPopMatrix();
glPushMatrix();
glTranslatef(0,gerak,0);
glBegin(GL_TRIANGLES);
glColor3f(1.,1.,0.);
glVertex2f(0,100);//a
glVertex2f(-100,-50);//b
glVertex2f(100,-50);//c
glEnd();
}
void timer(int t){
if (atas){
gerak += 10;
} else {
gerak -= 10;
}
if (gerak > 300) {
atas = false;
} else if(gerak < -300){
atas = true;
}
if (lingkaranp < 360){
lingkaranp += 10;
} else {
lingkaranp = 0;
}
glutPostRedisplay();
glutTimerFunc(10,timer,0);
}
void display(void){
glClear(GL_COLOR_BUFFER_BIT);
segitiga();
lingkaran(0);
lingkaran(90);
lingkaran(270);
lingkaran(360);
glFlush();
}
void main(int argc, char **argv){
glutInit(&argc, argv);
/*...*/
glutInitDisplayMode(GLUT_DEPTH | GLUT_SINGLE | GLUT_RGBA);
glutInitWindowPosition(100, 100);
glutInitWindowSize(400,400);
glutCreateWindow("Mahfuz - 100533405403");
gluOrtho2D(-640.,640.,-640.,640.);
glutDisplayFunc(display);
glutTimerFunc(1,timer,0);
glutMainLoop();
}
READ MORE
#include <glut.h>
#include <math.h>
#define PI 3.1415926535
bool atas = true;
int lingkaranp = 0;
int i;
int gerak = 0;
void lingkaran(int ganti){
glPopMatrix();
glPushMatrix();
glTranslatef(0,gerak,0);
glRotatef(lingkaranp+ganti,0,0,100);
glBegin(GL_POLYGON);
for (i=0;i<=360;i++){
float sudut = i * (2*PI/360);
float x=150+20*cos(sudut);
float y=20*sin(sudut);
glVertex2f(x,y);
}
glEnd();
}
void segitiga(){
glPopMatrix();
glPushMatrix();
glTranslatef(0,gerak,0);
glBegin(GL_TRIANGLES);
glColor3f(1.,1.,0.);
glVertex2f(0,100);//a
glVertex2f(-100,-50);//b
glVertex2f(100,-50);//c
glEnd();
}
void timer(int t){
if (atas){
gerak += 10;
} else {
gerak -= 10;
}
if (gerak > 300) {
atas = false;
} else if(gerak < -300){
atas = true;
}
if (lingkaranp < 360){
lingkaranp += 10;
} else {
lingkaranp = 0;
}
glutPostRedisplay();
glutTimerFunc(10,timer,0);
}
void display(void){
glClear(GL_COLOR_BUFFER_BIT);
segitiga();
lingkaran(0);
lingkaran(90);
lingkaran(270);
lingkaran(360);
glFlush();
}
void main(int argc, char **argv){
glutInit(&argc, argv);
/*...*/
glutInitDisplayMode(GLUT_DEPTH | GLUT_SINGLE | GLUT_RGBA);
glutInitWindowPosition(100, 100);
glutInitWindowSize(400,400);
glutCreateWindow("Mahfuz - 100533405403");
gluOrtho2D(-640.,640.,-640.,640.);
glutDisplayFunc(display);
glutTimerFunc(1,timer,0);
glutMainLoop();
}
A.
Penjumlahan
Dua Sinyal
Penjumlahan 2 sinyal, dimana Sinyal
Pertama memiliki Amplitudo (A) sama dengan
1 dan Frekuensi (f) sama dengan 1, sedangkan Sinyal Kedua memiliki
Amplitudo (A) sama dengan 1/3 atau 0,33… dan Frekuensi (f) sama dengan 3.
Matlab
adalah sebuah lingkungan komputasi numerikal dan bahasa pemrograman komputer
generasi keempat. Dikembangkan oleh The MathWorks, MATLAB memungkinkan
manipulasi matriks, pem-plot-an fungsi dan data, implementasi algoritma,
pembuatan antarmuka pengguna, dan peng-antarmuka-an dengan program dalam bahasa
lainnya. Meskipun hanya bernuansa numerik, sebuah kotak kakas (toolbox) yang
menggunakan mesin simbolik MuPAD, memungkinkan akses terhadap kemampuan aljabar
komputer. Sebuah paket tambahan, Simulink, menambahkan simulasi grafis
multiranah dan Desain Berdasar-Model untuk sistem terlekat dan dinamik.
1. Script fungsi dengan menggunakan Matlab
Gambar 1. Script pembuatan sinyal
menggunakan Matlab
2. Hasil
Penjumlahan
Gambar 2. Penjumlahan dua sinyal
B.
Tabel
Transmisi
A.
Tabel
Transmisi
Rentang
Frekuensi
|
Atenuasi
Khusus
|
Delay
Khusus
|
Jarak
Repeater
|
Bandwidth
|
||
Twisted pair (dengan
loading) (UTP)
|
0 – 3,5 kHz
|
0,2 Db/Km @ 1 kHz
|
50 µs/Km
|
2 km
|
10 MBps
|
|
Twisted pair (kabel
multipair) (STP)
|
0 – 1 MHz
|
3 dB/km @ 1 kHz
|
5 µs/Km
|
2 km
|
100 MBps
|
|
Coaxial
|
1.
Thin Coaxial
|
0 – 500 MHz
|
7 dB/km@ 10 kHz
|
4 µs/Km
|
1 – 9 km
|
10 -100 MBps
|
2.
Thick Coaxial
|
10 – 100 MBps
|
|||||
Fiber Optic
|
1.
Single Mode
|
180 – 370 THz
|
0,2 – 0,5 Db/km
|
5 µs/Km
|
40 km
|
1000 MBps
|
2.
Multi Mode
|
>1000 MBps
|
Medium transmisi apapun yang dipakai akan
menyesuaikan dengan band frekuensi
yang terbatas. Hal ini menyebabkan data
rate yang dapat melewati medium transmisi, terbatas. Diberikan
komponen-komponen frekuensi gelombang kotak. Disini terlihat bahwa gelombang
kotak terbentuk dari penjumlahan spektrum-spektrum ganjil, sehingga gelombang
kotak datap dinyatakan dalam : ¥s(t) = A xå 1/k sin (2p kf1t) k=1
Hubungan data rate
dan bandwidth didapat bahwa
pengurangan/penambahan bandwidth akan
menyebabkan pengurangan / penambahan data
rate dengan faktor pengurangan/penambahan yang sama. Contoh, diinginkan bandwidth 4 MHz. jika f1 = 10 cycles/sec= 1 MHz, maka bandwidth : s(t) = sin ((2p x 106 )t) +
1/3 sin ((2p x 3 x 106 )t)+ 1/5 sin ((2p x 5 x 106 )t) = (5 x 106 ) - 106 = 4
Mhz periode : T=1/106 = 1 sec (karena f1 = 10 , T=1/f1) Jika gelombang ini
terdiri dari bit string '1' dan '0' maka tiap bit terjadi setiap 0,5 sec
sehingga data rate : 2 x f1 = 2 x 10
= 2 Mbps; dengan demikian bandwidth 4 Mhz, data ratenya 2 Mbps.
C. Optical
Fiber
Fiber optik adalah sebuah kaca murni
yang panjang dan tipis serta berdiameter sebesar rambut manusia. Dan dalam
pengunaannya beberapa fiber optik dijadikan satu dalam sebuah tempat yang dinamakan kabel optik dan digunakan untuk mengantarkan data digital yang berupa
sinar dalam jarak yang sangat jauh.
Core
adalah kaca tipis yang merupakan bagian inti dari fiber optik yang dimana
pengiriman sinar dilakukan. Cladding
adalah materi yang mengelilingi inti yang berfungsi memantulkan sinar kembali
ke dalam inti (core). Buffer Coating adalah plastik pelapis
yang melindungi fiber dari kerusakan.
Jenis
Fiber Optik
1. Single Mode Fibers
Fiber
Optik dengan Core yang sangat kecil,
diameter mendekati panjang gelombang sehingga cahaya yang masuk ke dalamnya
tidak terpantul-pantul ke dinding Cladding, melainkan dirambatkan langsung dari
Core. Mempunyai inti yang kecil
(berdiameter 0.00035 inch atau 9 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser
inframerah (panjang gelombang 1300-1550 nanometer).
2.
Multi
Mode Fibers
Fiber
Optik dengan diameter Core yang agak besar sehingga cahaya yang akan
ditransmisikan dipantul-pantulkan dari dinding Cladding ke Core. Mempunyai inti
yang lebih besar(berdiameter 0.0025 inch atau 62.5 micron) dan berfungsi
mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 850-1300 nanometer).